Sebuahtransformator memiliki lilitan 200 lilitan primer dan 20 lilitan sekunder. Diketahui tegangan pada lilitan primer adalah 220 volt. a. Tentukan besar tegangan pada lilitan sekunder (VS) b. Jika arus listrik yang mengalir pada lilitan primer sebesar 0,5 Ma, berapa arus listrik yang mengalir pada lilitan sekunder ( Is) c. Tentukan jenis
Sebuahtrafo kumparan primernya 100 lilitan mempunyai tegangan primer 120 volt,arus primer sekundernya 220 volt,berapa:a.kumparan sekundernya? Sebuah trafo lilitan primernya 900 lilitan,lilitan sekundernya 300 lilitan,dan tegangan sekundernya 200 volt.hitunglah kuat arus primernya jika dipasang pada alat yang memiliki
Tegangansumber disebut dengan tegangan primer Tujuan menaikkan tegangan listrik dari trafo step up adalah untuk menghasilkan tegangan listrik yang besarnya sesuai dengan kebutuhan peralatan. Sebuah transformator mempunyai kumparan primer dan sekunder dengan jumlah lilitan masing-masing 400 dan 4.000. Transformator tersebut dihubungkan
Sementarakumparan trafo kedua memiliki tegangan yang sangat tinggi. Voltase pada tegangan kedua mampu mencapai voltase 1800 hingga 2800 volt tergantung perusahaan produsen. Dalam sebuah microwave, listrik akan terus tersimpan walaupun sumber listrik telah dicabut. Hal ini dikarenakan terdapat komponen lain yang masih menyimpan arus
Contohsoal trafo dan pembahasan Perhatikan tabel pengukuran tegangan dan arus dari sebuah transformator ideal berikut. VP 200 V Berdasarkan A.P = B.P = IP mA 3 NP P data tabel di 1000 lilitan 75 lilitan C.P = 600 D.P = 1000 E.P = 8 lilitan dan Q = 600 volt VS IS Q atas, nilai P dan Q dan Q lilitan dan dan Q Q 75 mA dan = = Q = = NS 40 8 8
Kumparanyang dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik disebut kumparan primer (input) dan kumparan yang lainnya disebut kumparan sekunder (output). 17. Sebuah transformator dihubungkan pada tegangan 120 volt dan menghasilkan 2 A pada tegangan 900 volt. Berapa arus yang didapat dari alat tersebut jika tidak ada energi yang terbuang
zzXS7. Besar tegangan dan kuat arus listrik yang dikeluarkan pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan seperti berikut Trafo dikatakan ideal baik itu trafo step up dan step down jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus Dalam hal ini faktor V × I adalah daya P transformator. Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan Vp = tegangan primer V Vs = tegangan sekunder V Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Ip = kuat arus primer A Is = kuat arus sekunder A Namun kenyataannya apakah ada tranformasi trafo yang ideal? Trafo yang ideal itu hanya ada dalam teori fisika saja, sesungguhnya trafo seperti itu tidak pernah ada. Belum tentu energi yang masuk ke dalam trafo akan keluar 100%, karena masih ada energi yang masuk ke dalam trafo diubah menjadi energi lain. Untuk lebih jelasnya silahkan baca pada postingan Mafia Online yang berjudul ”Efisiensi Transformator” Setelah Anda mempelajari materi transformator yang ideal maka sekarang kami berikan beberapa contoh soal tentang Tansformator ideal. Contoh Soal 1 Perbandingan lilitan primer dengan lilitan sekunder sebuah transformator adalah 410. Jika kuat arus primer 5 ampere, berapakah kuat arus sekunder? Penyelesaian Diketahui NP NS = 4 10, IP= 5 A. Ditanyakan IS = ? Jawab IS = NP / NS x IP IS = 4/10 x 5 IS = 2 A Jadi kuat arus sekundernya 1 Ampere. Contoh Soal 2 Sebuah trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjadi 120 V. Hitunglah kuat arus primer, jika kuat arus sekunder 0,6 A dan hitunglah jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 300. Penyelesaian Diketahui Vp = 12 V Is = 0,6 A Vs = 120 V Np = 300 Ditanya IP = ... ? dan Ns= ... ? Jawab Vp/Vs = Is/Ip Ip = Vs/Vp x Is Ip = 120 V/12 V x 0,6 A Ip = 6 A Vp/Vs = Np/Ns Ns = Vs/Vp x Ns Ns = 120 V/12 V x 300 Ns = 3000 Jadi, kuat arus primernya 0,6 A dan kumparan sekunder terdiri atas lilitan. Contoh Soal 3 Sebuah transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat arus pada kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 1 25, hitunglah tegangan pada kumparan sekunder dan kuat arus pada kumparan sekunder. Penyelesaian Diketahui Vp = 100 V Ip = 10 A Np Ns = 1 25 Ditanya Vs = ... ? dan Is= ... ? Jawab Vp/Vs = Np/Ns Vs = Ns/Np x Vp Vs = 25/1 x 100 V Vs = V Np/Ns = Is/Ip Is = Np/Ns x Ip Is = 1/25 x 10 A Is = 0,4 A Jadi, tegangan sekundernya V dan kuat arus sekundernya 0,4 A. TOLONG DIBAGIKAN YA